Posts

Showing posts with the label Cerpen SMA

Tak Kusangka (cerpen SMA)

Image
TAK KUSANGKA             Di sebuah diskusi kecil keluarga, ā€œAngie (dibaca Enji), dari dulu papa tidak pernah mengekangmu, untuk kali ini turutilah papa dan mamamu iniā€, kata ayah Angie dengan wibawanya.             Sambil makan keripik singkong kesukaan Angie bertanya, ā€œSebenarnya ada apa sih Pa? Kok aneh bener. Tiba-tiba aja ngomongin masalah yang ga jelas. Jadi curiga, kayak ada yang salah nih.ā€             Dengan agak takut ibu Angie berkata, ā€œBegini Angie, sebenarnya kamu sudah dijodohkan sejak kecilā€, langsung dipotong oleh Angie, ā€œApa! Dijodohin? Ga salah? Ini zaman apa Ma, Siti Nurbaya aja udah ga terdengar lagi batang hidungnya. Pokoknya Angie ogah kalau kayak gini caranya!ā€, membentak dan segera masuk ke kamarnya.             Ibunya menyusul tapi pi...

Sama Tapi Tak Serupa (unfinish story)

Image
SERUPA TAPI TAK SAMA Hari yang cerah, saat itu seorang gadis bertubuh tinggi tidak gemuk dan tidak juga kurus, yang mengenakan baju putih berlengan panjang dilapis dengan Hem hitam dengan lengan pendek dan dibagian dada sebelah kirinya terdapat symbol SMA LynSide berjalan riang menuju sekolah barunya. Dengan rok payung mengembang setinggi lutut, Ia mulai menyapa teman-teman barunya yang melewati lorong sekolah barunya itu. Yup, Reka adalah gadis yang ceria. Ia memang sering berpindah sekolah, ini adalah ketujuh kalinya Ia harus mulai menyesuaikan dengan sekolah barunya tersebut. Tapi Ia selalu bisa menyesuaikan diri dengan cepat, karena banyak pengalaman yang telah Ia lalui. Melewati taman sekolah yang begitu indah, langkah Reka terhenti sejenak. Ia menatap taman itu, lalu menghirup udara pagi sambil menengadahkan kepalanya ke langit yang saat itu cerah sedikit berawan. Tiba-tiba dari arah samping kanan Reka terdengar suara memanggil namanya, ā€œReka!ā€. Seketika itu juga Reka ...

Ternyata Hanya Mimpi (Cerpen sewaktu SMA)

Image
TERNYATA HANYA MIMPI             Sore hari yang menyenangkan. Saat itu aku sedang berada di halaman belakang rumahku. Tiba-tiba seorang anak laki-laki yang manis, tersenyum, menghampiriku, dan berkata, ā€œMau ga kamu jadi pacarku?ā€, dengan senyumnya yang terangkat sebelah.             ā€œHaah!ā€, teriakku dalam hati yang pastinya ga bisa didengar oleh siapapun juga kecuali aku. Dengan wajah yang kebingungan dan perasaan yang tak menentu, aku hanya bisa bertanya sambil terheran-heran, ā€œApa alasannya?ā€.             Jawab anak yang sedang berada di depanku itu, ā€œHm, Apa ya? Mungkin karna aku sayang sama kamuā€. Anak itu menatap lekat-lekat kepadaku dan berkata lagi, ā€œMungkin kamu masih bingung ya, buat jawabannya, aku tunggu kamu besok di taman belakang sekolah jam 2 siang setelah pulang sekolah. Oke, aku ga bisa nunggu ni...